Gerakan Mahasiswa

Selamat Datang ke Dunia Semut

Dalam perjalanannya ke sekolah setiap hari, Umar berjalan melewati halaman rumah di seberang jalan dan menunggu di sana untuk beberapa saat. Temannya yang sangat baik tinggal di dalam taman ini. Tak seorangpun tahu siapakah teman ini, tetapi Umar sangat menyayanginya. Umar tidak pernah lupa untuk mengunjungi temannya, dan sangat senang bersahabat dengannya. Lagi pula, temannya ini lebih pandai dari siapapun juga. Meskipun tubuhnya sangat kecil, teman Umar ini mampu melakukan berbagai pekerjaan penting. Ia juga sangat rajin bekerja. Ia melakukan seluruh pekerjaannya dengan sangat baik dan tepat waktu, seolah-olah ia adalah seorang prajurit dalam angkatan bersenjata. Walaupun ia tidak bersekolah sebagaimana Umar, ia mampu melakukan berbagai macam kewajiban-kewajiban yang harus ia lakukan dalam hidupnya.

Tentunya engkau bertanya-tanya, siapakah teman mungil ini?
Teman rahasia Umar adalah seekor semut kecil, yang dapat melakukan berbagai pekerjaan yang menakjubkan.





Semut memiliki jumlah yang jauh lebih banyak dari kebanyakan makhluk hidup lain di dunia ini. Untuk setiap 700 juta semut yang lahir di dunia ini, hanya ada 40 bayi manusia baru. Dengan kata lain, jumlah semut di dunia lebih banyak dibandingkan jumlah manusia.
Keluarga semut juga sangat besar. Sebagai contoh, engkau mungkin mempunyai keluarga beranggotakan 4-5 orang. Sebaliknya, dalam satu keluarga semut, kadang terdapat jutaan semut. Sekarang cuba fikirkan sebentar: jika anda memiliki kakak dan adik laki-laki ataupun perempuan yang bejuta, dapatkah anda hidup dalam satu rumah? Tentu saja tidak!

Keistimewaan semut tidak hanya sebatas ini. Meskipun mereka yang berjumlah jutaan ini hidup bersama-sama, mereka tidak mempunyai masalah antara satu dengan yang lainnya, tidak ada kekacauan dan tidak terjadi keonaran. Mereka hidup dalam masyarakat yang sangat teratur rapi, dan setiap orang mematuhi peraturan-peraturan yang ada.

Beberapa keluarga semut melakukan pekerjaan layaknya tukang jahit, sebagian yang lain bercucuk tanam seperti petani, dan bahkan sebagian lagi ada yang memiliki peternakan-peternakan kecil dimana mereka memelihara beberapa binatang yang lebih kecil. Sebagaimana manusia yang mengembangbiakkan sapi dan mengambil susunya, semut juga beternak kutu tanaman kecil (afid) dan memanfaatkan susunya.
Sekarang marilah kita dengarkan kisah Umar tentang dunia semut.

Umar: Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku melihat kepalanya yang mungil muncul dari dalam tanah. Kepalanya menarik perhatianku, sebab ukurannya sedikit lebih besar daripada tubuhnya. Aku heran mengapa kepalanya sebesar itu dan mulai mengamati temanku yang mungil ini. Kepala besar pada tubuhnya yang mungil membantu dalam tugasnya sebagai penjaga di pintu masuk sarangnya. Apakah kalian ingin tahu ‘bagaimana’ caranya? Ia melakukannya dengan memeriksa apakah semut-semut yang memasuki sarangnya termasuk anggota keluarganya atau bukan, dan tidak mengizinkannya masuk jika bukan termasuk keluarganya.

Semut :Umar, pertama-tama aku hendak mengatakan kepadamu bahwa kami menyebut keluarga kami sebagai ‘koloni’. Dengan kata lain, kami hidup dalam masyarakat yang disebut koloni. Seekor semut dapat dengan mudah mengatakan apakah seekor semut lain termasuk anggota koloninya atau bukan. Ia melakukannya dengan cara menyentuh tubuh semut lain tersebut dengan antenanya (batang kecil tipis yang menjulur keluar dari bagian atas kepala semut), yang membantunya mengenali semut-semut asing melalui ‘bau koloni’ yang mereka miliki.. Jika semut tersebut ternyata asing, maka kami tidak akan mengizinkannya memasuki rumah kami. Bahkan terkadang kami harus menggunakan kekuatan untuk memaksa mereka pergi.

Kemudian semut berkata: “Sekarang akan kujelaskan kepadamu tentang bagian dalam sarang kami yang kau sangat ingin ketahui. Koloni kami terdiri atas ratu semut, semut pejantan, semut prajurit, dan semut pekerja.”
Ratu semut dan semut pejantan menjaga kelestarian jenis kami. Ratu semut berukuran lebih besar dari yang lain. Tugas para semut pejantan adalah menjadikan sang ratu melahirkan bayi-bayi semut baru. Para prajurit bertanggung jawab melindungi koloni kami, berburu, dan menemukan tempat-tempat baru untuk membangun sarang. Kelompok terakhir terdiri dari semut-semut pekerja. Seluruh semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Dengan kata lain, mereka tidak dapat melahirkan bayi-bayi semut. Mereka menjaga ratu semut serta bayi-bayinya, dan membersihkan serta memberi makan mereka. Selain itu, mereka juga melakukan pekerjaan-pekerjaan lain di dalam koloni. Mereka membangun gang-gang baru di dalam sarang, mencari makanan, dan membersihkan sarang. Di antara para semut pekerja dan prajurit juga terjadi pembagian lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Di antara mereka terdapat kelompok peternak, kelompok pembangun sarang dan kelompok pencari makanan. Setiap kelompok mempunyai pekerjaan yang berbeza. Ketika satu kelompok bertempur melawan musuh atau berburu, satu kelompok yang lain membangun sarang, dan yang lain lagi bertanggung jawab dalam kebersihan dan perbaikan sarang.”

Umar tidak dapat menyembunyikan rasa kagumnya atas jawaban tersebut. Para semut bekerja sepanjang waktu untuk menolong sesamanya, tanpa memikirkan dirinya sendiri dan tanpa merasa ada masalah – sesuatu yang bahkan manusia sendiri seringkali tidak sanggup melakukannya.

Kemudian Umar bertanya apakah mereka saling berkelahi di antara mereka karena sebagian merasa lebih baik atau lebih kuat dari yang lain. Teman Umar menjawab bahwa hal seperti itu tidak pernah terjadi dan menambahkan:
“Kami adalah keluarga besar, Umar. Tidak ada rasa cemburu, persaingan atau ambisi di antara kami. Kami selalu saling tolong-menolong dan melakukan yang terbaik untuk koloni kami. Segala sesuatu kami kerjakan dalam koloni dengan pengorbanan diri kami. Setiap semut senantiasa memikirkan kebaikan teman-temannya terlebih dahulu, baru kemudian dirinya sendiri.

Saya seringkali mendengar orang-orang mengatakan bahwa terjadi persaingan di antara makhluk hidup di alam. Jangan pernah percaya pada apa yang mereka katakan. Kami tahu benar bahwa kami harus saling bekerja sama dan tolong-menolong agar dapat hidup dengan baik.”

Umar merasa sangat bahagia setelah tahu bahwa Allah menciptakan semut yang sangat tidak mementingkan diri sendiri, penolong dan penuh perhatian terhadap teman-temannya. Setelah mengatakan hal ini pada semut, Umar berniat untuk setidaknya menjadi orang yang senantiasa memikirkan kebaikan orang lain sebagaimana para semut, dan menjadi orang baik yang dicintai Allah.

Perilaku cerdas semut-semut tersebut menunjukkan adanya hikmah atau pengetahuan yang luar biasa. Akan tetapi hikmah ini tidak mungkin berasal dari semut-semut itu sendiri. Sebab, mereka hanyalah sekedar mahluk-mahluk kecil. Jadi kalau demikian, semua keahlian semut pasti memperlihatkan kepada manusia tentang hikmah Allah. Untuk membentangkan kebesaran-Nya dan seni penciptaan-Nya, Allah, Pencipta semut, menjadikan makhluk-makhluk kecil ini mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak akan pernah mampu mereka lakukan berdasarkan pengetahuan dan kehendak mereka sendiri.

Teman Umar, semut, memperoleh sifat bawaan dalam dirinya berupa hikmah, pengetahuan, ketrampilan dan sifat pengorbanan diri yang berasal dari atau wahyu ilham Allah. Segala yang ia lakukan bukanlah merupakan bukti akan kekuasaan dan pengetahuannya, melainkan kekuasaan dan kebijaksanaan Allah.

Bagaimana semua hal ini dapat dikatakan benar? Bayangkan, bagaimana mungkin semut-semut dapat saling “berbicara” sesamanya dengan sempurna jika mereka muncul menjadi ada hanya karena kebetulan? Bagaimana mungkin mereka dapat berkomunikasi dengan sesamanya tanpa ada kerancuan, dan membangun sarang yang sempurna? Disamping itu, taruhlah semua semut ini terlahir secara kebetulan dan mereka hidup hanya untuk mempertahankan diri mereka sendiri, lalu mengapa mereka mau melakukan pengorbankan diri yang besar untuk sesamanya?
Pada sebelah petang, Umar mengambil dan membaca Alqur'an, kitab yang Allah turunkan kepada semua manusia. Ayat pertama yang dibacanya berbunyi sebagai berikut :


"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Aali ‘Imraan, 3:190-191)

Umar benar-benar yakin bahwa Allah-lah satu-satunya yang telah menciptakan semut, dirinya sendiri, ibu dan ayahnya, saudaranya dan segala sesuatu di alam semesta. Teman mungilnya telah mengingatkannya akan kenyataan paling penting di dunia ini: tidak ada pencipta kecuali Allah SWT semata.

Saya percaya bahwa ketika kalian membaca baris-baris tulisan ini, kalian semua akan memahami kebenaran ini seperti halnya Umar, dan mengetahui bahwa Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu. Kemudian kalian akan mengatakan:


Darwin, yang mengatakan bahwa mahluk hidup tidak diciptakan, akan tetapi muncul menjadi ada karena kebetulan” adalah sebuah kebohongan besar. Di saat kita dikelilingi oleh beragam makhluk dengan berbagai kemampuan menakjubkan yang dimilikinya, maka adalah mustahil untuk beranggapan bahwa mereka muncul menjadi ada di dunia ini dengan sendirinya secara kebetulan.
Jadi, jika suatu saat tanpa disangka-sangka engkau juga berjumpa dengan teman baik, sebagaimana Umar, jangan lupa bahwa engkau pun dapat belajar banyak darinya. Telitilah dan pikirkanlah kesempurnaan ciptaan Allah, yang menciptakan temanmu itu. Dan jika engkau pernah bertemu dengan pembohong-pembohong seperti Darwin, ceritakan pada mereka tentang ciri-ciri yang menakjubkan tentang temanmu itu dan dan katakan bahwa engkau takkan pernah mempercayai berbagai kebohongan mereka yang tidak masuk akal.




1. Semut “berbicara” satu sama lain dengan cara saling menyentuh
2. Semut tidak menghendaki makhluk atau semut asing masuk ke dalam sarangnya, sebab ini akan mengancam keamanan mereka. Mereka tak segan bertempur untuk melindungi sarang dan teman-teman mereka.
3. Semut–semut mempunyai tugas yang berbeda–beda. Mereka semua melaksanakan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya tanpa kenal letih.
4. Semut, pekerja keras tulen yang sedang melaksanakan tugas mereka.
5. Pada bagian ini, kita melihat kota bawah tanah yang dibangun oleh semut. Hebatnya, kendatipun ukurannya yang kecil, mereka mampu membangun kota sebesar ini.
6. 1. Sistem pertahanan udara 2. Rumah kaca 3. pintu masuk utama dan pintu masuk samping. 4. Bilik-bilik yang telah selesai dibuat 5. kuburan 6. Bilik penjaga 7. pelindung bagian luar 8. Bilik perawatan bayi 9. Tempat penyimpanan daging 10. Tempat penyimpanan biji-bijian 11. Perawatan larva 12. Ruang musim dingin 13. Ruang pemanasan pusat 14. Ruang pengeraman 15. Ruang ratu semut.
7. Tidak ada keraguan bahwa semut tidak dapat merencanakan dan merancang bangunan beserta seluk-beluknya dengan kemampuan mereka sendiri. Mereka mendapatkan wahyu dari Allah sehingga mampu melakukan semua pekerjaan ini.
8. Rumah yang dibangun oleh semut untuk mereka sendiri terlihat hampir menyerupai sebuah istana bagi mereka

1 Komentar:

Peluncur Islam said...

hebat Allah menciptakan semut.. Teruskn utk citer pasal kehebatan Allah... jgn jdkn blog utk sebarkn kburukn org lain.. ok.. jzakallah..